Korea Selatan baru saja menggelar sebuah pertemuan internasional di Seoul, dengan tujuan untuk mengembangkan cetak biru penggunaan kecerdasan buatan AI2.72%->Harga AI Saat Ini
Rp 1.967
2.72%
Market Cap
Rp 256,75 Miliar
Volume Trading
Rp 128,36 Miliar
Suplai Beredar
Rp 130.000.000
dalam konteks militer.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 90 negara, termasuk Amerika Serikat dan China. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari summit sebelumnya yang diadakan di Amsterdam tahun lalu. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Dampak AI dalam Perang Modern
Dalam dunia militer, AI telah menunjukkan potensi besar. Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun, menyoroti peran drone yang dilengkapi AI dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Teknologi ini membantu meningkatkan efektivitas operasi militer, tetapi juga membuka peluang untuk penyalahgunaan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab.
Pembicaraan di summit ini berfokus pada pencegahan penggunaan senjata otonom yang dapat membuat keputusan tanpa campur tangan manusia. Korea Selatan dan negara-negara lainnya berusaha mengembangkan aturan internasional yang ketat, yang akan memastikan bahwa AI dalam militer tetap sesuai dengan hukum internasional.
Kolaborasi Global untuk AI yang Lebih Aman
Acara ini juga melibatkan negara-negara seperti Belanda, Singapura, Kenya, dan Inggris sebagai penyelenggara bersama. Fokus dari summit ini adalah membangun dialog berkelanjutan tentang bagaimana AI dapat diterapkan dalam sektor militer tanpa melanggar hak asasi manusia.
Summit ini meski menghasilkan kesepakatan yang bersifat tidak mengikat, tetap dianggap sebagai langkah penting untuk mengatur penggunaan teknologi AI di dunia militer.
Tidak hanya membahas senjata otonom, summit juga menyoroti perlindungan warga sipil dalam penggunaan AI di bidang militer. Negara-negara yang hadir setuju bahwa teknologi ini harus dikembangkan dengan sangat hati-hati agar tidak menciptakan ancaman baru bagi keamanan global.
Deklarasi dan Upaya Internasional
Selain pertemuan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga sedang membahas kemungkinan pembatasan penggunaan senjata otonom mematikan melalui Konvensi Senjata Konvensional Tertentu tahun 1983.
Sementara itu, Amerika Serikat telah memperkenalkan deklarasi tentang penggunaan AI militer secara bertanggung jawab, yang telah didukung oleh 55 negara pada bulan Agustus lalu.
Sekitar 2.000 peserta dari berbagai organisasi global, akademisi, dan sektor swasta turut ambil bagian dalam diskusi yang berlangsung selama dua hari ini. Topik yang dibahas antara lain adalah perlindungan warga sipil dan penggunaan AI dalam kontrol senjata nuklir, yang menunjukkan betapa luasnya aplikasi AI di dunia militer.